Jumat, 28 Oktober 2016

ECHINODERMATA


TUGAS AVERTEBRATA LAUT

ECHINODERMATA



I. PENDAHULUAN

Kingdom Animalia (Dunia hewan) meliputi organisme dari filum porifera (hewan berpori) sampai dengan filum Chordata (hewan yang memiliki penyangga dipunggungnya). Anggota kingdom Animalia, mulai dari Porifera sampai Echinodermata, dikelompokkan sebagai satu kelompok nontaksonomik yang disebut Invertebrata atau Avertebrata. Invertebrata artinya hewan tanpa tulang belakang. Invertebra bukanlah suatu nama filum, melainkan sebuah kelompok dari filum-filum yang anggotanya terdiri dari hewan-hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Avertebrata air adalah hewan air yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan pencernaannya terletak dibawah saluran pencernaan. Avertebrata air tebagi menjadi delapan filum yaitu salah satunya adalah Echinodermata. Jenis hewan ini hanya bisa ditemukan di laut, misalnya bintang laut, bulu babi, landak laut, mentimun laut, dan lain-lain.
Mengapa jenis hewan ini disebut Echinodermata? Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Karena jika diraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeg-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri. Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur. Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut.Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali.
Kemudian apa yang disebut sistem ambulakral? Sistem ambulakral sebenarnya merupakan sistem saluran air.
Sistem saluran air ini terdiri atas:
 a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
 b. Saluran batu
 c. Saluran cincin
 d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
 e. Saluran lateral
 f. Ampula
 g. Kaki tabung
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.

                                      

Gambar 1. Sistem ambulakral pada Echinodermata

Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.

Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah (berumah dua = diesis), sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri. Echinodermata mempunya daya regenerasi yang tinggi. Jika lengannya terpotong maka potongan lengan itu dapat terbentuk kembali hingga jumlah lengannya selalu lima.

Sistem Pencernaan Makanan
Echinidermata mempunyai posisi "terbalik", karena mulutnya terdapat dibawah, sedangkan anusnya terdapat diatas, ditengah-tengah tubuhnya. Meskipun demikianistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.

Sistem Pernapasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.

Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.


Sistem Saraf
Pusat sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut. Dari cincin saraf ini, keluar lima batang saraf radial menuju ke lengan Echinodermata.

















II. ISI
Klasifikasi Echinodermata
Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Holoturoidea dan Concentrycloidea.
1. Asteroidea (Bintang Laut)


Asteroidea sering disebut bintang laut.Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal
b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan
c. Pangkal lengan membesaryang makin kecil dan ujung meruncing
d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam
e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae
F. Rahang dapat membuka dan menutup
g. Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme
h. Madreporit dan anus di aboral
i. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive            cahaya
j. Sulkus ambulakralis pada datran oral radii
k. Discus madreporidanus pada dataran aboral discus
l. Saluran pencernaan sempurna dan pendek
m. Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabung
n. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit        yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh
o. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
p. Hewan ini banyak dijumpai di pantai kira-kira 1-2 m.
                                                                           
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a. Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air
b. Saluran batu                                
c. Saluran cincin disekitar mulut
d. Saluran radial ke setiap lengan  
e. Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula

Fungsi sistem ambulakral adalah :
a. Untuk melekatkan diri pada sesuatu   
b. Untuk bergerak
c. Untuk menangkap mangsa
Habitat jenis ini dapat ditemukan di daerah subtidal sampai laut yang paling dalam. Yaitu di terumbu karang, terutama di lereng terumbu ada kejuluka 2 sampai 6m. Ada yang ditemukan di paparan terumbu yang terbuka pada saat air surut dan ada yang ditemukan di terumbu karang hidup ada kejulukan 33m. Di Great Barrier Reef, Australia, hewan ini dijumpai disemua kejulukan yang tidak melebihi 60m.

2. Ophiuroidea (Bintang Ular)


Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat
b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel
c. Tidak ada lekuk ambulakral
d. Tidak ada pedicellaria
e. Larva pluteus yang berenang bebas
F. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Gerakan lebih cepat dari kelas lain. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya.
Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah). Olehkarena itu jenis ini digunakan sebagai pembersih sisa-sia organisme lain.

3. Echinoidea (Bulu Babi)

      


Jika Anda jalan-jalan di pantai, hati-hati dengan binatang ini karena tubuhnya dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas.
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bulat atau oval tanpa lengan
b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang   rapat,tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan
c. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi    untuk pergerakan
d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membran
e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membran
F. Lekuk/celah ambulakral tidak ada
g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japit
h. Seks terpisah, kelenjar kelamin pentamerous

Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan. Salah satu peranaan dari telur landak laut (Arbacia punctulata) banyak dikonsumsi di jepang

4. Crinoidea (Lilia Laut)


Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal
b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen      dan struktur bercabang lima atau kelipatannya
c. Mekat pada substrat dengan cirri/cirrus
d. Mulut di sebelah anus
e. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria
f. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya   berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
g. Seks terpisah, larva disebut doliolaria

5. Holothuroidea (Mentimun Laut)


Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air.
            Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika Anda mengganggunya biasanya ia mengkerut
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang
b. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior)
c. Dekat mulut ada tentakel
d. Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellaria
e. Ada osikula yang mikroskopis
f. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan
g. Jenis kelamin terpisah
h. Respirasi dengan pohon respirasi
i. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku
j. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan
k. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot

Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus. Manfaat dari holothuroiidea adalah dapat dijadikan Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur selain itu Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk.

6. Concentricycloidea



Bentuk seperti medusa, ditemukan pada tahun 1986, di kedalaman 1000m pantai New Zealand. Di Bahama ditemukan jenis xyloprak. Berdiameter < 15mm. Berbentuk datar, disk tidak bertangan dikelilingi duri-duri. Pada bagian permukaan disk ditutupi strukur seperti sisik, dibagian bawah terdapat 2 buah lingkaran water vascular ring canal dimana muncul sederet kaki tabung.



























III. KESIMPULAN

Echinodermata merupakan salah satu dari jenis hewan avertebrata. Echinodermata ini hanya dapat ditemui dilaut dan berfungsi sangat penting dalam sistem ekologis laut karena berasosiasi dengan berbagai ekosistem. Filum Echinodermata ini terdiri dari 6 kelas yaitu kelas Asteroidea (Bintang Laut), Ophiuroidea (Bintang Ular), Echinoidea (Bulu Babi), Crinoidea (Lilia Laut), Holothuroidea (Mentimun Laut), dan Concentricycloidea.
1. Asteroidea (Bintang Laut),
Mempunyai tubuh pipih, berbentuk bintang atau pentagonal, tangan 5-50 buah, mempunyai pedicellaria dan duri pendek, pada umumnya predator.
2. Ophiuroidea (Bintang Ular)
Bercirikan tangan yang panjang, lentur dan beruas-ruas, tidak mempunyai alat penghisap maupun pedicellaria, madreporite oral, hidup bebas dan aktif
3. Echinoidea (Bulu Babi)
Biasanya rangka kekar dan bulat atau pipih, duri-duri dapat digerakkan, mempunyai pedicellaria.
4. Crinoidea (Lilia Laut)
Jenis ini dengan mulut dan anus di atas,tubuh berupa calyx dari lempengan kapur,menempel dengan batuan tangkai aboral atau ciri. Calyx seperti mangkok, tangan bercabang, ambulaklar terbuka, kaki tabung tidak mengandung alat penghisap, tidak mempunyai madreporite, duri-duri atau pedicellaria.
5. Holothuroidea (Mentimun Laut)
Mempunyai karakteristik tubuh bulat panjang, tidak mempunyai tangan, darimanapun pedicellaria, biasanya rangka merupakan pelat mikroskopis pada dinding tubuh, mulut anterior dan dikelilingi tentakel yang retraktif.


DAFTAR PUSTAKA

Romimohtarto, Kasijan dan Juwana, Sri. 2009. Biologi Laut. Jakarta: Djambatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar